Monday, August 2, 2010

Pohon Usia

Merapati pohon usia,
Dahannya kian rendang,
Dedaunnya hijau beralun lembut,
Ketika bayu melintasi pada kedinginan petang ini.
Terlihat akar yang melekat kuat pada bumi nan kesuburan,
Ada kegembiraan pada tumbuhan dibawah redupan
Sang pohon usia.



Merapati pohon usia,
Dahannya kian berkurangan,
Dedaun kuning kian rapuh ditiup angin,
Walaupun semilir hanya sepoi-sepoi bahasa,
Namun rapuh dedaunan ditiup menghempas ke bumi,
Kekesalan mula dirasakan pada sekelian tumbuhan kecil.


Merapati pohon usia,
Ada sedu-sedan dalam nada seakan-akan menangis,
Tidak kelihatan dahan rendang yang pernah diagungkan,
Dedaun mati kian memenuhi disetiap inci lantai bumi,
Kelihatan akar kian lemah memegang tanah yang kontang,
Tumbuhan lain kian memandang dingin si pohon usia,
Tinggallah kesepian nan memurungkan hatinya
Pada batas masa yang telah ditakdirkan yang maha Esa.


Mushesa

No comments:

Post a Comment