Monday, August 2, 2010

Sepi

Malam ini,
Tika angin melewati tubuh yang mungil,
Sayup-sayup pergi sebuah cita-cita,
Satu demi satu mimpi beterbangan
Dibawa tiupan sang bayu.


Hati ini,
Memanggil deruan suara yang jahil,
Pulang kepangkuan derita,
Menyeru nama yang semakin fana,
Kembali berjalan di atas laluan yang benar.


Laluan singgah ini,
Kian semakin menyesak,
Membuatkan tiap nafas semakin sempit
Untuk di hela,


Hakikatnya,
Selembar usang harapan,
Merupakan satu pengabdian yang ilusi,
Mungkir untuk di harap kembali.


Jiwa ini telah pergi,
Bersama deruan angin tadi,
Yang tinggal hanyalah sebuah hati yang sepi,
Bertemankan lampu neon yang setia,
Menyala,
Dan terus menyala…


Mushesa

No comments:

Post a Comment